- Back to Home »
- HARDIKNAS »
- Bagaimana Pendidikan Indonesia Saat Ini?
Posted by :
Wiwik and Setyawan
Mei 12, 2013
Pendidikan di
Indonesia saat ini sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai kalangan.
Tidak hanya pemerintah, namun rakyat, orang tua murid bahkan siswa itu sendiri.
Perhatian-perhatian ini yang kini semakin meningkat namun juga semakin pudar.
Semakin
meningkat karena terbuktinya beberapa prestasi-prestasi siswa siswi Indonesia
di kancah internasional. Banyak dari siswa siswi Indonesia yang menyabet
berbagai kejuaraan di olimpiade internasional baik emas, perak maupun perunggu.
Hal ini membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia telah mencetak
generasi-generasi yang tidak kalah hebatnya dengan Negara lain. Bahkan bulan
ini Indonesia mendapat gelar “The
Absolut Winner se Asia” dalam ajang olimpiade Fisika internasional. Wow.,
prestasi yang cukup membanggakan bagi Indonesia.
Perhatian
pemerintah juga terbukti dalam pendidikan di Indonesia yang sudah dapat di
jangkau oleh semua kalangan, baik itu berasal dari keluarga kalangan atas,
tengah maupun bawah. Hal ini sangat berbeda dengan pendidikan di waktu
Indonesia masih dalam penjajahan Belanda dimana hanya kalangan terhormat atau
kalangan ataslah yang boleh mengenyam pendidikan. Sedangkan kalangan bawah atau
buruh tak ada yang diperkenankan mengenyam pendidikan hingga didirikannya Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantoro yang menjadi cikal bakal sekolah di Indonesia
dan merupakan sekolah untuk semua kalangan.
Adanya biaya
dalam dunia pendidikan membuat keluarga yang berasal dari kalangan bawah atau
menengah lebih memilih anaknya untuk bekerja daripada duduk mengikuti pelajaran
di bangku sekolahan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengeluarkan berbagai
bantuan, seperti Bantuan Operasional
Sekolah atau BOS bagi siswa
sekolah dasar dan menengah. Dengan adanya BOS,
siswa yang mempunyai masalah dalam biaya pendidikan bisa sedikit terselesaikan
meskipun dalam kenyataanya tidak sepenuhnya terselesaikan. Masih banyak siswa
di Indonesia yang mendapatkan berbagai bantuan namun oleh pihak sekolah tetap
diberikan berbagai iuran dengan alasan untuk menutupi kekurangan dana sekolah.
Moral pelajar
dalam suatu Negara juga menjadi sebuah petunjuk SDM Negara tersebut tinggi atau
rendah. Kemerosotan moral para pelajar di Indonesia merupakan wujud dari
memudarnya kualitas pendidikan di Indonesia. Moral bangsa Indonesia yang dahulu
dikenal sangat baik kini telah rusak oleh generasi bangsanya sendiri.
Pelajar-pelajar Indonesia mudah sekali terkena pengaruh negatif baik dari dalam
maupun luar.
Sebagai contoh,
banyaknya pelajar Indonesia yang menjadi sasaran produsen narkoba menunjukkan
banyaknya pelajar Indonesia yang penjadi konsumen barang haram tersebut. Free
sex-pun bagi sebagian pelajar di Indonesia adalah kebiasaan sehari-hari mereka.
Ketidakjujuran para pelajar di Indonesia saat menghadapi UN (Ujian Nasional)
juga merupakan suatu bukti bahwa pelajar Indonesia lebih memilih untuk
menyaksikan pendidikan di Indonesia merosot dengan nilai UN yang tinggi tanpa
adanya kualitas yang tinggi pula. Sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang
tidak sesuai dengan harapan Indonesia. Lulusan-lulusan yang tidak jujur dan
ketidakjujuran adalah bibit koruptor yang kini menjadi profesi yang sedang
banyak di gemari oleh kalangan-kalangan yang terpelajar namun memiliki tingkat
kebodohan yang tinggi pula “mengambil
yang bukan haknya”.
Nahh, mari kita
bandingkan kondisi pendidikan di Indonesia pada zaman Belanda dimana pendidikan
merupakan sesuatu yang langka yang tak setiap orang bisa merasakannya. Dimana
pendidikan benar-benar mendidik pelajar untuk menciptakan generasi penerus
bangsa yang cerdas, arif, jujur, dan berakhlak mulia.
Sebagai pelajar
Indonesia yang hidup di zaman yang serba mudah ini terutama dalam bidang
pendidikan, tak semestinya menjadi pelajar yang menyebabkan kemerosotan
pendidikan di Indonesia. Sebaliknya, di zaman yang serba mudah ini kita
seharusnya harus lebih bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
Indonesia. Memanfaatkan kemajuan zaman dan teknologi untuk memajukan pendidikan
Indonesia agar tidak kalah dengan Negara-negara maju dan berkembang lainnya.
Nah, di Hari Pendidikan
Nasional (HARDIKNAS) ini, mari kita renungkan sejenak mengenai pendidikan
di Indonesia.
Apa jadinya generasi bangsa ini, generasi yang oleh Ki Hajar Dewantoro diharuskan mempunyai landasan “Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani” yang artinya “Didepan memberikan teladan, ditengah memberi bimbingan dan di belakang memberi dorongan” jika tidak bisa memberi contoh, bimbingan dan dorongan yang baik bagi generasi-generasi selanjutnya!...