Archive for 2013
Final Championship!...
Lomba SEO yang dimulai hari Jum’at pukul 13.00 itu menimbulkan ketegangan
diantara sebagian peserta yang akan melaksanakan lomba, namun sebagian yang
lainnya nampak lebih santai dan tidak tegang.
Nahh., dari beberapa finalis Smaker English Olimpiad atau SEO tersebut, kami telah mewawancarai salah seorang yang menjadi JAWARA di ajang bergengsi tersebut yaitu juara 1 Story Telling, Wahid Syaifudin. Dalam wawancara yang kami lakukan beberapa hari setelah diadakannya lomba SEO tersebut, Wahid mengaku bangga sekali menjadi finalis apalagi keluar sebaga The Best-nya Story Telling. Wahid mengaku bahwa dia latihan untuk acara tersebut hanya tiga (3) hari saja. Selama latihan menurutnya yang paling sulit dilakukan adalah penjiwaan dalam cerita yang dibawakannya. “Untuk tampil didepan public saya membutuhkan banyak keberanian mental. Apalagi ini debut saya di SMAKER dalam ajang perlombaan. Terimakasih yang banyak untuk Ekskul English Club yang telah dengan sukses mengadakan acara ini dan terimakasih buat semua teman-teman yang mendukung saya” ujar cowok yang mempunyai sebuah motivasi bahwa ia harus menjadi seorang Pemenang dalam setiap tantangan yang dihadapnya ini.
Nahh, acara SEO 2013 telah selesai digelar. Harapan dari diadakannya acara ini adalah Bahasa Inggris bisa lebih popular lagi di SMAKER. Semoga acara-acara Smaker English Olimpiad kedepannya mendapatkan respon yang lebih fantastic dan WOW lagi dari warga SMAKER terutama dukungan dari dewan guru dan siswa-siswi smaker yang sangat dibutuhkan oleh panitia (EC). Dan harapan kedepannya semoga SEO bisa diadakan untuk tingkat SMP se-Kab Nganjuk. AAmiin..,
English Club! Excellent! Wonderful! Amazing! Fantastic!
Continent Live On Forever!
G.O.O.D.J.O.B!!
GOOD JOB! GOOD JOB!!
Ruangan yang digunakan untuk
perlombaan berada di ruangan kelas XI IPS 1 untuk Story Telling, XI IPS 2 untuk News
Presenter, dan XI IPS 3 untuk Speech.
Juri yang dipercaya untuk menilai dalam SEO adalah guru bahasa Inggris yang ada di SMAN 1 Kertosono dan dibantu oleh senior atau kakak kelas XII English Club.
Setelah mengalami seleksi, akhirnya diputuskan beberapa pemenang dari tiap lomba sebagai berikut :
Juri yang dipercaya untuk menilai dalam SEO adalah guru bahasa Inggris yang ada di SMAN 1 Kertosono dan dibantu oleh senior atau kakak kelas XII English Club.
Setelah mengalami seleksi, akhirnya diputuskan beberapa pemenang dari tiap lomba sebagai berikut :
News Presenter
Juara 1 : Deavina Thatitha Rahma (XI IPA2)
Juara 2 : Debby Aryanto (XI IPS1)
Juara 3 : Andira Gita N (X-3)
Harapan 1 : Mahiroh (X-7)
Harapan 2 : Dwi Pangesti P (XI IPA1)
Harapan 3 : Ulinatul Khasanah (X-8)
Speech
Juara 1 : Zuyina Ayuning (XI IPA3)
Juara 2 : Adelia Winda (XI IPA4)
Juara 3 : Febrian Mikodianti (XI IPA2)
Harapan 1 : Rosa Kusuma Dewi Ardianti (X 1)
Harapan 2 : Devi Puspitasari (X-8)
Harapan 3 : Siska (X-4)
Story Telling
Juara 1 : Wahid Syaifudin (X-8)
Juara 2 : Lusia KArtika (X-6)
Juara 3 : Desy Dwi Saputri (XI IPA1)
Harapan 1 : Valentina Pedulihala (XI IPA2)
Harapan 2 : Endah Rohmantika (XI IPS1)
Harapan 3 : Nur Septiani (XI IPA4)
Nahh., dari beberapa finalis Smaker English Olimpiad atau SEO tersebut, kami telah mewawancarai salah seorang yang menjadi JAWARA di ajang bergengsi tersebut yaitu juara 1 Story Telling, Wahid Syaifudin. Dalam wawancara yang kami lakukan beberapa hari setelah diadakannya lomba SEO tersebut, Wahid mengaku bangga sekali menjadi finalis apalagi keluar sebaga The Best-nya Story Telling. Wahid mengaku bahwa dia latihan untuk acara tersebut hanya tiga (3) hari saja. Selama latihan menurutnya yang paling sulit dilakukan adalah penjiwaan dalam cerita yang dibawakannya. “Untuk tampil didepan public saya membutuhkan banyak keberanian mental. Apalagi ini debut saya di SMAKER dalam ajang perlombaan. Terimakasih yang banyak untuk Ekskul English Club yang telah dengan sukses mengadakan acara ini dan terimakasih buat semua teman-teman yang mendukung saya” ujar cowok yang mempunyai sebuah motivasi bahwa ia harus menjadi seorang Pemenang dalam setiap tantangan yang dihadapnya ini.
Nahh, acara SEO 2013 telah selesai digelar. Harapan dari diadakannya acara ini adalah Bahasa Inggris bisa lebih popular lagi di SMAKER. Semoga acara-acara Smaker English Olimpiad kedepannya mendapatkan respon yang lebih fantastic dan WOW lagi dari warga SMAKER terutama dukungan dari dewan guru dan siswa-siswi smaker yang sangat dibutuhkan oleh panitia (EC). Dan harapan kedepannya semoga SEO bisa diadakan untuk tingkat SMP se-Kab Nganjuk. AAmiin..,
English Club! Excellent! Wonderful! Amazing! Fantastic!
Continent Live On Forever!
G.O.O.D.J.O.B!!
GOOD JOB! GOOD JOB!!
Peranan Kartini dalam Pendidikan Indonesia
Kalau kita teliti, jejak perjuangan Kartini adalah perjuangan agar
perempuan Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Bukan perjuangan
untuk emansipasi di segala bidang. Kartini
menyadari, perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan. Agar dapat
menjalankan perannya dengan baik, perempuan harus mendapat pendidikan yang baik
pula.
Dalam sebuah suratnya, kepada Prof.
Anton dan Nyonya pada 4 Oktober 1902 Kartini
menulis, “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak
perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu
menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin
akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap
melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam
tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama”.
Atas kesadaran tersebut, Kartini berniat melanjutkan sekolah ke
Belanda, “Aku mau meneruskan pendidikanku ke Holland, karena Holland
akan menyiapkan aku lebih baik untuk tugas besar yang telah kupilih” (Surat
Kartini kepada Ny. Ovink Soer, 1900). Waktu itu, Kartini beranggapan bahwa Eropa adalah tempat peradaban tertinggi
dan paling sempurna di muka bumi. Namun, rencana itu tak pernah berhasil.
Kartini hanya mendapat kesempatan menempuh sekolah guru di Betawi. Kesempatann
ini pun batal dijalaninya karena dia harus menikah dengan R.M.A.A. Singgih
Djojo Adhiningrat.
Walaupun awalnya banyak menentang
adat Jawa yang kaku dan kebiasaan bangsawannya berpoligami, Kartini menerima pernikahan tersebut.
Ada sebuah kesadaran di benaknya, dengan menikah dia akan berkesempatan untuk
mendirikan sekolah bagi perempuan bumiputra. Alasan ini masuk akal
karena suaminya adalah seorang bupati yang berkuasa dan mengizinkan bahkan
mendukungnya untuk mendirikan sekolah. Keputusan yang luar biasa dari seorang
pahlawan sejati.
Pada hari pernikahannya, seorang
ustad dari Semarang, Haji Mohammad Sholeh bin Umar, menghadiahkan beberapa juz
al-Quran berbahasa Jawa. Kegelisahan Kartini
terhadap agama Islam pun terjawab. Sebelumnya, dalam kehidupan sehari-harinya Kartini hanya diajarkan membaca Al-Quran
tanpa diizinkan untuk mengetahui artinya.
Setelah mempelajari Al-Quran,
pandangan Kartini terhadap beberapa
hal pun berubah. Di antaranya, pandangannya terhadap peradaban Eropa, “…,
tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang
paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap
masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal yang
indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut
disebut sebagai peradaban?” (Surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober
1902). Pandangan Kartini
terhadap poligami pun berganti, jika awalnya menentang, setelah mengenal ajaran
Islam dia menerimanya.
Sayangnya, Haji Mohammad Sholeh
meninggal sebelum sempat menyelesaikan seluruh terjemahan Al-Quran untuk Kartini. Kartini pun hanya mempelajari beberapa jus terjemahan tersebut.
Jika saja dia sempat mempelajari keseluruhan Al Quran, tidak mustahil ia akan
menerapkan semua kandungannya. Kartini
berani berbeda dengan tradisi adatnya yang mapan, dia juga memiliki ketaatan
yang tinggi terhadap ajaran Islam. Bukunya yang berjudul Habis Gelap
Terbitlah Terangmina dulumati ila nuur. Kartini menyadari bahwa sumber pendidikan terbaik justru ada di
dekatnya, yaitu Al-Quran, bukan di Eropa.
Pada 13 Septembar 1904, Kartini meninggal pada usia yang masih
muda, 25 tahun dan dimakamkan di Rembang. Untuk menghormatinya, Van Deventer,
seorang tokoh politik Etis, mendirikan Yayasan
Kartini (1912). Yayasan tersebut bertugas mengelola “Sekolah Kartini” yang didirikan di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang,
Madiun, Cirebon, dan daerah lainnya.
Wayang Timplong Budaya Nganjuk
Umume wong ngadake pertunjukan nang panggonan umum utawa lapangan. Tapi
ora koyo warga ning Nganjuk sing biasane gelar tontonan wayang ning tengah
kuburan. Acara wayang iku sak liyane wes dadi tradisine wong nganjuk pas Suro
tapi sengojo digelar gawe ngehormati arwah leluhur kang wis disarekake.
Senajan pertunjukan wayang kang di gelar ing kuburan kang wes dadi tradisi budoyo ne wong Nganjuk iku Cuma sak klemit penonton’e nanging tiap taun tetep digelar. Alasane sakliyone kangge ngehibur kang isih urip nanging yo luwih di tunjukne gawe leluhur kang wes disarekake.
Wayang Timplong podo karo wayang kulit sing sak suwene iki dikenal masayarakat Nganjuk. Wayang Timplong yoiku wayang kang bahane soko kayu lan music gamelane uga luwih sederhana (gong, kenong, kendang lan gambang).
Layare kangge pementasan uga dibolongi tengahe karo para tokohe wayang timplong. Wayang timplong di prediksi wes muncul kaetan jaman kerajaan Kediri.
Crito-crito ing wayang timplong uga bedo karo wayang kulit kang seneng yritakae crito-crito tokoh soko India. Wayang timplong nyritaake tokoh-tokoh pewayangan kerajaan ing jawa timur koyo kerajaan Kediri lan kerajaan mojopahit.
Contoh jeneng tokoh pewayangan wayang timplong koyo to Pujangga Anom, Kencono Wulan, Panji Asmoro Bangun, Dewi Sekartaji, Lembu Amiseno, lan sapanunggalane.
Wayang Timplong kang dadi budaya asline nganju iki uga wes dadi barang langka lan arang di pentasake ing umum karo warga masyarakat nganjuk. Sak iki wayang timplong among di gelar ing acara-acara tradisi koyo to Syuro’an, lan nyadranan.
Wayang timplong kang wes dadi budaya langka asli kabupaten Nganjuk iki perlu dilestareake kangge generasi muda kang ora lali marang budayane dewe. Pemerintah kudu luwih merhate’ake perkembangan budaya ing nganjuk. Ojo nganti budaya ne dewe iki di klaim marang wong lyo koto budaya-budaya Indonesia liyane.
Senajan pertunjukan wayang kang di gelar ing kuburan kang wes dadi tradisi budoyo ne wong Nganjuk iku Cuma sak klemit penonton’e nanging tiap taun tetep digelar. Alasane sakliyone kangge ngehibur kang isih urip nanging yo luwih di tunjukne gawe leluhur kang wes disarekake.
Wayang Timplong podo karo wayang kulit sing sak suwene iki dikenal masayarakat Nganjuk. Wayang Timplong yoiku wayang kang bahane soko kayu lan music gamelane uga luwih sederhana (gong, kenong, kendang lan gambang).
Layare kangge pementasan uga dibolongi tengahe karo para tokohe wayang timplong. Wayang timplong di prediksi wes muncul kaetan jaman kerajaan Kediri.
Crito-crito ing wayang timplong uga bedo karo wayang kulit kang seneng yritakae crito-crito tokoh soko India. Wayang timplong nyritaake tokoh-tokoh pewayangan kerajaan ing jawa timur koyo kerajaan Kediri lan kerajaan mojopahit.
Contoh jeneng tokoh pewayangan wayang timplong koyo to Pujangga Anom, Kencono Wulan, Panji Asmoro Bangun, Dewi Sekartaji, Lembu Amiseno, lan sapanunggalane.
Wayang Timplong kang dadi budaya asline nganju iki uga wes dadi barang langka lan arang di pentasake ing umum karo warga masyarakat nganjuk. Sak iki wayang timplong among di gelar ing acara-acara tradisi koyo to Syuro’an, lan nyadranan.
Wayang timplong kang wes dadi budaya langka asli kabupaten Nganjuk iki perlu dilestareake kangge generasi muda kang ora lali marang budayane dewe. Pemerintah kudu luwih merhate’ake perkembangan budaya ing nganjuk. Ojo nganti budaya ne dewe iki di klaim marang wong lyo koto budaya-budaya Indonesia liyane.
SEO Is Starting!....
Akhirnya SEO dibuka dengan Opening Ceremony yang dipandu oleh Master Of Ceremony (MC) Kinanti Rhina. Opening
Ceremony yang diikuti oleh peserta, panitia, tamu undangan serta juri
itu berlangsung khidmat dan lancar pada jum’at pukul 11.20-11.45 sebelum sholat
jum’at. Sebagian panitia mengatur jalannya Opening Ceremony dan sebagian lagi
terlihat sibuk dengan bagian-bagian pekerjaannya seperti menyiapkan tempat
untuk acara perlombaan dan beberapa terlihat keluar masuk ruang persiapan.
Meskipun juri yang datang pada Opening
Ceremony hanya Miss Lily, Miss Erna dan Miss Nuri, namun terlihat dari
pancaran wajah beliau yang terlihat bangga dengan diselenggarakannya acara SEO ini. Miss Lily yang memberi sambutan-pun
tak henti-hentinya mengucapkan rasa bangga, terimakasih dan harapan atas
terselenggaranya SEO untuk yang
pertama kalinya. Animas Alief Anata selaku ketua panitia juga memberikan
sambutan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang lancar, baik dan benar dengan
harapan mengglobalkan Bahasa Inggris di SMAKER. Ketua OSIS yang turut hadir
juga memberikan sepatah sambutan. Meskipun sambutan yang disampaikan oleh Ahmad
Syalabi Mahmud atau yang biasa dipanggil dengan Abi itu tidak sepenuhnya
menggunakan bahasa Inggris namun cukup memberikan kesan bahwa Ketua OSIS kita
itu mendukung sekali terselenggaranya program SEO pertama ini.
Opening Ceremony yang berangsung
sekitar 25 menit itu dipandu secara komunikatif, santai namun formal oleh MC-nya,
Kinanti. Setelah Opening Ceremony
selesai, para hadirin dan peserta diperkenankan untuk melaksakan sholat jum’at
di sekolah.
Kekhawatiran akan sedikitnya
partisipan oleh panitia dan juri tidak terbukti. Ternyata total ada 52 peserta
/ partisipan dalam lomba SEO yang
baru pertama kali diselenggarakan itu. “Syukur Alhamdulillah, ini adalah acara EC yang pertama. Kalau dilihat dari
antusiasme peserta dan juri ini akan menjadi sebuah sinar cerah untuk acara
kedepannya. Dari Alumni maupun senior hampir tak bisa berkedip menahan senyum
dan rasa jantung yang deg-degan saat Opening Ceremony tadi. Beberapa
alumni yang saya kabari juga merasakan haru akan di laksanakannya acara ini,
bahkan salah satu mantan Ketua EC,
mbak Nazilatul Isrofani juga ikut tegang sekaligus bangga akan dilaksanakannya
acara ini” tegas salah satu senior English Club, Livia Alvita.
Itulah
sedikit info mengenai apa yang terjadi saat pembukaan Smaker English Olimpiad
atau SEO. Semoga artikel yang singkat ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya....
Sekilas Tentang Lingkungan Indonesia
Sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.000 pulau, Indonesia
membentangkan dua kawasan biogeografis – Indomelayu dan Australia – dan
mendukung berbagai jenis kehidupan flora dan fauna dalam hutan basah yang asli
dan kawasan pesisir dan laut yang kaya. Sekitar 3.305 spesies hewan amfibi,
burung, mamalia dan reptil dan sedikitnya 29.375 spesies tanaman berpembuluh
tersebar di pulau-pulau ini, yang diperkirakan mencapai 40 persen dari
biodiversitas di kawasan APEC. Namun,lingkungan alam yang indah dan sumber daya
yang kaya harus terus menghadapi tantangan dari fenomena alam maupun kegiatan
manusia.
Tekanan yang meningkat dalam memenuhi tuntutan penduduk dan pengelolaan
lingkungan yang tidak memadai merupakan tantangan yang merugikan rakyat miskin
dan perekonomian di Indonesia. Misalnya, total kerugian perekonomian akibat
keterbatasan akses ke air bersih dan sanitasi yang aman setidaknya mencapai 2
persen dari PDB setiap tahun sedangkan biaya tahunan yang ditimbulkan polusi
udara bagi perekonomian Indonesia telah diperhitungkan mencapai sekitar $400
juta per tahun. Biaya-biaya ini secara tidak proporsional ditanggung oleh
rakyat miskin karena rakyat miskin kemungkinan besar harus menghadapi polusi
dan sulit melakukan tindakan-tindakan untuk mengurangi dampaknya.
Tantangan sumber daya
alam terus terjadi dan menjadi lebih rumit setelah desentralisasi. Misalnya, sektor kehutanan telah lama memainkan
peranan yang sangat penting dalam mendukung pembangunan perekonomian dan mata
pencaharian
masyarakat pedesaan dan
dalam menyediakan pelayanan lingkungan. Tetapi, sumber daya ini belum dikelola secara
berkelanjutan atau adil. Untuk memperbaiki situasi ini, diperlukan sebuah visi
baru yang dipimpin oleh Pemerintah mengenai seperti apa sektor kesehatan yang
layak dan sehat dari segi lingkungan itu.
Kerangka administratif dan peraturan di Indonesia belum dapat memenuhi
tuntutan akan adanya pembangunan yang berkelanjutan meskipun adanya dukungan
kebijakan dan pengembangan kapasitas dari pemerintah sendiri maupun dukungan
dari donor internasional. Kementerian-kementerian Indonesia yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam telah memperoleh manfaat dari kepemimpinan
yang baik di tingkat nasional dan juga dari jaringan organisasi masyarakat
sipil yang aktif di seluruh nusantara yang difokuskan pada masalah-masalah
lingkungan, dengan pengalaman advokasi yang signifikan. Namun, memperbaiki
pendekatan
pengelolaan lingkungan
dan sumber daya alam di Indonesia tidaklah mudah.
Kinerja yang buruk terutama
disebabkan oleh dua alasan: Pertama, meskipun terdapat investasi yang besar
pada kebijakan lingkungan dan sumber daya alam serta pengembangan kepegawaian,
pelaksanaan peraturan dan prosedur dilapangan masih buruk dan lambat karena
lemahnya komitmen instansi-instansi sektoral, rendahnya kesadaran
departemen-departemen lokal dan tantangan kapasitas di semua tingkatan. Selain
itu,pengetahuan tentang dampak negatif lingkungan yang diperkirakan akan
terjadi dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mekanisme bagi stake
holder untuk meminta pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah masih
lemah. Kedua, pertimbangan-pertimbangan lingkungan masih sangat minim di tingkat perencanaan dan
penyusunan program, terutama dalam proses perencanaan investasi publik dan dalam
rencana tata guna lahan dan sumber daya daerah.
Itulah sekilas info mengenai lingkungan kita. Kita sebagai warga negara Indonesia harus terus menjaga lingkungan sebagaimana mestinya.
What is SEO?...
What is Smaker English Olimpiad (SEO)??
Smaker English Olimpiad disingkat SEO adalah suatu ajang lomba yang di adakan oleh salah satu ekstrakurikuler berbasis Bahasa Inggris di SMAN 1 Kertosono, yaitu English Club atau yang biasa disebut oleh anak-anak di SMAN 1 Kertosono dengan sebutan CONTINENT ( Community Of Intelegent Student).
“Smaker
English Olimpiad atau SEO
merupakan ajang lomba Bahasa Inggris yang pertama kali diadakan di Smaker.
Melihat minat berbahasa Inggris siswa di SMAN 1 Kertosono masih rendah, maka
kami ingin lebih meningkatkan minat siswa-siswi SMAN 1 Kertosono dalam Bahasa
Inggris dengan ajang perlombaan SEO
ini sekaligus mencari bakat-bakat dalam bidang bahasa Inggris.” Ujar Ketua Umum
English Club, Achmad Setyawan.
Perlombaan SEO yang diadakan kali ini terdiri atas 3 lomba. Yaitu Story Telling, Speech, dan juga News
Presenter. Pesertanya berasal dari siswa-siswi SMAN 1 Kertosono kelas X dan
XI yang setiap kelas di wajibkan mengirimkan masing-masing 1 atau lebih peserta
untuk mewakili kelasnya dalam tiap-tiap cabang yang diperlombakan. Dan pada
hari yang telah ditentukan, banyaknya peserta yang mendaftar sebagai peserta
lomba di SEO adalah 52 siswa.
SEO
yang rencananya diadakan pada Sabtu, 4 Mei 2013 kemudian di undur menjadi
Jum’at, 10 Mei 2013 dengan pertimbangan pada hari itu salah satu guru di SMAN 1
Kertosono sedang berduka.
“Semoga SEO yang sempat tertunda ini tidak membuat semangat siswa-siswi
SMAN 1 Kertosono kendor dan menjadi suatu penyemangat tersendiri bagi
siswa-siswi SMAN 1 Kertosono khususnya” ujar Animas Alief Anata, Ketua Panitia
SEO 2013.
Itulah sedikit info mengenai apa itu
Smaker English Olimpiad atau SEO. Semoga artikel yang singkat ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya....
Bagaimana Pendidikan Indonesia Saat Ini?
Pendidikan di
Indonesia saat ini sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai kalangan.
Tidak hanya pemerintah, namun rakyat, orang tua murid bahkan siswa itu sendiri.
Perhatian-perhatian ini yang kini semakin meningkat namun juga semakin pudar.
Semakin
meningkat karena terbuktinya beberapa prestasi-prestasi siswa siswi Indonesia
di kancah internasional. Banyak dari siswa siswi Indonesia yang menyabet
berbagai kejuaraan di olimpiade internasional baik emas, perak maupun perunggu.
Hal ini membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia telah mencetak
generasi-generasi yang tidak kalah hebatnya dengan Negara lain. Bahkan bulan
ini Indonesia mendapat gelar “The
Absolut Winner se Asia” dalam ajang olimpiade Fisika internasional. Wow.,
prestasi yang cukup membanggakan bagi Indonesia.
Perhatian
pemerintah juga terbukti dalam pendidikan di Indonesia yang sudah dapat di
jangkau oleh semua kalangan, baik itu berasal dari keluarga kalangan atas,
tengah maupun bawah. Hal ini sangat berbeda dengan pendidikan di waktu
Indonesia masih dalam penjajahan Belanda dimana hanya kalangan terhormat atau
kalangan ataslah yang boleh mengenyam pendidikan. Sedangkan kalangan bawah atau
buruh tak ada yang diperkenankan mengenyam pendidikan hingga didirikannya Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantoro yang menjadi cikal bakal sekolah di Indonesia
dan merupakan sekolah untuk semua kalangan.
Adanya biaya
dalam dunia pendidikan membuat keluarga yang berasal dari kalangan bawah atau
menengah lebih memilih anaknya untuk bekerja daripada duduk mengikuti pelajaran
di bangku sekolahan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengeluarkan berbagai
bantuan, seperti Bantuan Operasional
Sekolah atau BOS bagi siswa
sekolah dasar dan menengah. Dengan adanya BOS,
siswa yang mempunyai masalah dalam biaya pendidikan bisa sedikit terselesaikan
meskipun dalam kenyataanya tidak sepenuhnya terselesaikan. Masih banyak siswa
di Indonesia yang mendapatkan berbagai bantuan namun oleh pihak sekolah tetap
diberikan berbagai iuran dengan alasan untuk menutupi kekurangan dana sekolah.
Moral pelajar
dalam suatu Negara juga menjadi sebuah petunjuk SDM Negara tersebut tinggi atau
rendah. Kemerosotan moral para pelajar di Indonesia merupakan wujud dari
memudarnya kualitas pendidikan di Indonesia. Moral bangsa Indonesia yang dahulu
dikenal sangat baik kini telah rusak oleh generasi bangsanya sendiri.
Pelajar-pelajar Indonesia mudah sekali terkena pengaruh negatif baik dari dalam
maupun luar.
Sebagai contoh,
banyaknya pelajar Indonesia yang menjadi sasaran produsen narkoba menunjukkan
banyaknya pelajar Indonesia yang penjadi konsumen barang haram tersebut. Free
sex-pun bagi sebagian pelajar di Indonesia adalah kebiasaan sehari-hari mereka.
Ketidakjujuran para pelajar di Indonesia saat menghadapi UN (Ujian Nasional)
juga merupakan suatu bukti bahwa pelajar Indonesia lebih memilih untuk
menyaksikan pendidikan di Indonesia merosot dengan nilai UN yang tinggi tanpa
adanya kualitas yang tinggi pula. Sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang
tidak sesuai dengan harapan Indonesia. Lulusan-lulusan yang tidak jujur dan
ketidakjujuran adalah bibit koruptor yang kini menjadi profesi yang sedang
banyak di gemari oleh kalangan-kalangan yang terpelajar namun memiliki tingkat
kebodohan yang tinggi pula “mengambil
yang bukan haknya”.
Nahh, mari kita
bandingkan kondisi pendidikan di Indonesia pada zaman Belanda dimana pendidikan
merupakan sesuatu yang langka yang tak setiap orang bisa merasakannya. Dimana
pendidikan benar-benar mendidik pelajar untuk menciptakan generasi penerus
bangsa yang cerdas, arif, jujur, dan berakhlak mulia.
Sebagai pelajar
Indonesia yang hidup di zaman yang serba mudah ini terutama dalam bidang
pendidikan, tak semestinya menjadi pelajar yang menyebabkan kemerosotan
pendidikan di Indonesia. Sebaliknya, di zaman yang serba mudah ini kita
seharusnya harus lebih bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
Indonesia. Memanfaatkan kemajuan zaman dan teknologi untuk memajukan pendidikan
Indonesia agar tidak kalah dengan Negara-negara maju dan berkembang lainnya.
Nah, di Hari Pendidikan
Nasional (HARDIKNAS) ini, mari kita renungkan sejenak mengenai pendidikan
di Indonesia.
Apa jadinya generasi bangsa ini, generasi yang oleh Ki Hajar Dewantoro diharuskan mempunyai landasan “Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani” yang artinya “Didepan memberikan teladan, ditengah memberi bimbingan dan di belakang memberi dorongan” jika tidak bisa memberi contoh, bimbingan dan dorongan yang baik bagi generasi-generasi selanjutnya!...
R.M. Soewardi Soeryaningrat
Sebagai seorang
pelajar yang terpelajar, sudah sepatutnya kita tahu hari apakah yang
diperingati setiap tanggal 2 Mei diseluruh Indonesia itu. Ada yang belum tahu?...
Pastinya sudah pada tahu kan!... Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, hari yang
seharusnya menjadi hari kebanggaan bagi semua pelajar di Indonesia. Nah, kita
sebagai pelajar taukah bagaimana sejarah lahirnya HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) ini? Mari sedikit kita
intip......
HARDIKNAS yang jatuh pada tanggal 2 Mei
ini sebenarnya adalah tanggal dimana seseorang yang sangat berjasa dalam bidang
pendidikan Indonesia, Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat atau yang biasa disebut dengan Ki Hajar Dewantoro dilahirkan.
Beliau lahir di
Yogyakarta, 2 Mei 1889. Ki Hajar
Dewantoro merupakan keturunan yang berasal dari Kraton Yogyakarta. Meskipun
beliau berasal dari keturunan ningrat, namun beliau mempunyai sifat yang rendah
hati dengan tidak menonjolkan statusnya sebagai keturunan darah biru. Beliau
mengubah nama R.M Soewardi Soeryaningrat
menjadi Ki Hajar Dewantoro saat usia
beliau menginjak 40 tahun dengan tujuan agar beliau tetap bisa bebas
dekat dengan rakyatnya tanpa ada batasan.
Riwayat pendidikan
Ki Hajar Dewantoro adalah sebagai
berikut: Beliau berhasil menamatkan sekolah dasar di ELS atau sekolah dasar
Belanda dan kemudian melanjutkan sekolah ke Stovia atau sekolah kedokteran.
Namun karena alasan kesehatan beliau tidak sampai tamat.
Ki Hajar Dewantoro yang kemudian menjadi
seorang wartawan dibeberapa surat kabar dan media yang setiap tulisannya mampu
membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia saat itu. Hingga sebuah
tulisannya yang membuat Belanda kebakaran jenggot adalah “Seandainya Aku Seorang Belanda” yang membuat Ki Hajar Dewantoro di
asingkan dan dibuang ke pulau Bangka dan Belanda.
Setelah
dikembalikan dari pengasingannya itu, Ki
Hajar Dewantoro mendirikan Perguruan
Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 yang menjadi awal dari konsep
lahirnya pendidikan terpelajar di Indonesia sekaligus cikal bakal pendidikan
dan sekolah di Indonesia. Dan kemudian beliau wafat pada 28 April 1959 setelah
diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di Indonesia.
Nah.., di hari
pendidikan saat ini, Bagaimana potret pendidikan Indonesia dibandingkan dengan
pendidikan saat Indonesia masih terjajah???..........